Menu Navigasi

Selasa, 18 Februari 2014

GURU TAK CUKUP HANYA PINTAR



Seorang guru tak cukup hanya pintar. Tidak hanya memiliki kompetensi seorang guru yakni pedagogik, sosial, kepribadian dan professional, tetapi seorang guru juga harus kreatif.
Dikatakan Pakar Pendidikan, Taufik Effendi, lingkungan sekolah penuh dengan keragaman karakteristik, bakat, minat, keterampilan, kecerdasan, dan keunikan masing-masing individu.


“Pendidikan bukan arena persaingan, tidak semestinya satu anak juara dan mayoritas sisanya kalah. Semua juara di bidangnya masing-masing. Jadi guru tidak cukup hanya pintar secara nilai di ijazah mereka. Guru juga harus pintar mengubah arena persaingan menjadi ruang keluarga, dimana semua anggotanya berkontribusi menyumbangkan potensi terbaik mereka berdasarkan keunikannya masing-masing,” tuturnya.


Menurut dia, mata pelajaran yang banyak dan keharusan untuk mempelajari semua yang diberikan di sekolah, telah membuat para murid dan guru menyia-nyiakan waktunya dengan percuma. “Alhasil belajar selama belasan tahun di sekolah nyaris tak berbekas ketika para murid meninggalkan bangku sekolah,” katanya.

Lebih ironis lagi ketika semua murid wajib mengikuti semua mata pelajaran meskipun mereka tidak sanggup. “Guru dan murid sudah sama-sama frustasi berjuang, namun tetap saja beberapa murid tidak mampu mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),” katanya.


Sementara itu, Pakar Pendidikan yang lain, Wijaya Kusuma, mengatakan pembelajaran yang kreatif harus diterapkan di dunia pendidikan. Guru harus kreatif menjadi dirigennya.


 “Dalam proses pembelajaran harus diterapkan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,” tuturnya.
Menurutnya, kompetensi guru yang profesional dapat mengubah suasana yang menggairahkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. “Guru harus pintar membangun kemitraan dalam belajar. Dari dunia siswa ke dunia kita, dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik belajar siswa,” katanya.


Isi kompetensi mengubah presentasi dimana guru mampu menampilkan banyak peran, kemampuan, berinteraksi dengan beragam siswa. Kata dia, Guru seperti ini akan mampu melahirkan pelajar yang berkarakter. “Kompetensi guru akan mengubah interaksi siswa dengan kurikulum. Pastikan kesuksesan siswa pada saat belajar dan kondisi belajar yang optimal,” jelasnya.


Dia berharap para guru dapat menerapkan seni mengajar yang kreatif agar dapat menciptakan pelajar yang berkarakter. “Guru tidak cukup hanya pintar, guru juga harus mampu bermain peran dari situasi dan kondisi dilapangan,”








Disadur dari: http://www.gobekasi.com



1 komentar: